Setelah sukses luar biasa PT.Telkom dalam mengeluarkan internet berkecapatan tinggi lewat Telkomspeedy. Kini, Gembar-gembor tentang interaktif televisi via kabel telpon (bukan TV kabel loh..) yang kabarnya mau digarap telkom. Ini ada sekelumit artikel tentang tehnologi DSL yang dicomot dari sana dan sini...
Aplikasi teknologi xDSL pada umumnya masih terbatas sebagai jaringan penghubung, atau Leased Channel. Penerapan lainnya pun terbatas untuk aplikasi jaringan internet seperti pada TELKOM MMA.
Apakah xDSL termasuk ADSL hanya terbatas untuk keperluan diatas? Berbicara tentang aplikasi atau layanan, sebenarnya bergantung kepada apa yang disebut dengan Content Provider, perusahaan penyedia jasa aplikasi/layanan. Permasalahan terbesar di Indonesia adalah masih minimnya mereka para Content Provider. Kalaupun ada, hampir seluruhnya berstatus sebagai ISP, penyedia akses internet. Seandainya kita bisa belajar dari Korea, dimana layanan xDSL mereka berkembang dengan pesat yang salah satunya disebabkan variasi ragam & bentuk layanan banyak lahir dari mereka sendiri, tidak hanya akses internet saja.
ADSL berbasis paket data digital
Berbicara xDSL atau ADSL pada intinya kita hanya berbicara pipa saluran atau media transmisi. Saat ini dasar pengiriman data digital mengacu kepada dua format umum, yaitu ATM dan Ethernet/IP. Dengan didukung kemampuan PPPoA (PPP over ATM) dan PPPoE (PPP over Ethernet), layanan atau paket data berbasis ATM ataupun IP/Ethernet, baik itu voice, data, dan video pasti dapat dilalui melalui xDSL. Teknologi xDSL mempunyai keunggulan dimana sifat pipanya yang dedicated line, saluran tidak dibagi-bagi atau dipecah-pecah untuk beberapa pelanggan, sehingga alokasi bandwitdh lebih terjamin dengan QoS yang tinggi. Karena itulah, kemas content sedemikian rupa, tarik pelanggan dengan bermacam model aplikasi, apakah itu games interactive/games online, streaming video, music online, online information, dan lain-lain.
ADSL untuk layanan video dan TV over IP
Seperti telah diinformasikan sebelumnya, aplikasi ADSL di Indonesia belum mengarah kepada layanan entertainment (hiburan). Salah satu model aplikasi hiburan yang dikembangkan operator luar adalah TV over IP dan iTV (interactive TV). Layanan dengan content berupa film, video ataupun siaran broadcast TV saat ini masih dominan disediakan oleh teknologi berbasis cable TV (HFC). Bagaimana jika model layanan ini ingin dikirimkan oleh teknologi ADSL ? Berikut gambaran umum konfigurasi kesistemannya.
perangkat encoder dibutuhkan untuk meng-kode-kan sinyal analog ke dalam paket-paket data digital yang akan dikirimkan baik secara streaming ataupun buffer terlebih dahulu. Video server ditujukan untuk layanan model on-Demand (bukan broadcast TV), dimana film/video telah disimpan terlebih dahulu didalam server.
Untuk dapat menikmati layanan televisi, dapat menggunakan media komputer atau televisi. Dengan media komputer, koneksi fisik perkabelan dapat langsung dari modem xDSL CPE ke komputer dengan memakai kabel CAT5 lurus (straight). Untuk penggunaan media televisi, dibutuhkan perangkat tambahan berupa STB (Set Top Box) yang akan mengkonversi sinyal digital dari xDSL ke dalam format analog TV (PAL, NTSC atau lainnya).
Yang perlu diperhatikan dalam membeli STB adalah sisi hardware dan software. Perangkat STB bekerja layaknya sebuah komputer. Makin tinggi prosessornya, besar kapasitas hardisknya makin baik STB tersebut. Juga sebaiknya memilih STB yang didukung aplikasi seperti kemampuan mendukung koneksi DHCP server, koneksi ke proxy server, dan upgradable. Saat ini sudah banyak vendor CPE modem yang mengeluarkan produk ADSL sekaligus dapat berfungsi sebagai STB, sehingga dapat langsung dihubungkan ke pesawat TV.
Akses layanan selain video/televisi tetap dapat dilakukan user selama koneksi lain (seperti ke internet) dibentuk dibelakang DSLAM. STB dilengkapi dengan keyboard umumnya model wireless sehingga user dapat mengakses internet atau menu melalui keyboard layaknya keyboard komputer.
Teknologi kompresi video
Jika kita melihat kemapuan kecepatan ADSL yang sampai dengan 8 Mbps, ini cukup untuk membawa 2 (dua) kanal video digital dengan kompresi MPEG-2, tanpa mengurangi kemampuannya untuk dapat menyalurkan 1 (satu) kanal telepon POTS. Berbeda dengan sistem cable TV (HFC), dimana sinyal analog TV (NTSC, PAL, atau lainnya) tidak dimodulasi atau dikompresi menjadi lebih kecil, di xDSL sinyal analog TV dimodulasi ke digital dengan bandiwth yang lebih kecil. Sinyal analog murni NTSC atau PAL membutuhkan bandwith 6 MHz dan 8 MHz. Sementara kalau dilalukan langsung ke dalam sistem ADSL tidak dimungkinkan karena frekeunsi kerja ADSL hanya sampai dengan 1 MHz.
Teknologi kompresi paket video yang popular dikenal dengan dikenal dengan MPEG (Moving Picture Experts Group). Untuk xDSL yang memakai format data ATM telah berkembang teknologi MPEG melalui ATM yang dikenal dengan istilah MPEG-over-ATM ataupun MPEG-over-IP-over-ATM, disamping paket MPEG over ethernet yang telah berkembang lebih dahulu. Dikarenakan teknologi ini baru berkembang, walaupun kedua teknologi ini telah exist, pasar masih didominasi oleh teknologi MPEG over IP. Salah satu faktor pendukungnya adalah perangkat sisi pelanggan atau user dominan ethernet-compatible.
Ada 3 (tiga) standar MPEG saat ini, MPEG-1, MPEG-2 dan MPEG-4. MPEG-1 ditujukan untuk aplikasi video dengan kecepatan sampai dengan 1,5 Mbps seperti aplikasi VCD. Kemudian MPEG-2 ditujukan untuk aplikasi video dengan kualitas yang lebih tinggi, aplikasi video kecepatan 3 Mbps sampai dengan 15 Mbps. Aplikasi MPEG-2 banyak dipakai untuk siaran broadcast TV. MPEG-4 yang belakang berkembang, berbalik memikirkan bagaimana paket video dapat dikirimkan pada bandiwth yang kecil atau terbatas, ditujukan untuk aplikasi mobile video seperti untuk PDA (Personal Digital Assistants) dan telepon selular.
Ujicoba yang dilakukan Alcatel dan Thomson Multimedia, ADSL dapat dilalukan dengan video over MPEG2 dengan kecepatan 700 Kbps. Pengujian ini menggunakan model encoder baru yang dikembangkan oleh Nextream. Umum aplikasi TV over MPEG-2 masih membutuhkan bandwidth 1,5 Mbps.
Penulis : Ahmad Arif Rahman
SEPINTAS ADSL
ADSL (Asymmetric Digital Subscribel Line) menggunakan kabel yang sama dengan jalur telepon Telkom. Kabel dan peralatan Telkom membatasi frekuensi yang dipergunakan oleh switch, pesawat telepon dan peralatan lainnya. Suara manusia normal dapat dibawa dalam frekuensi mulai dari 0 hingga 3.400 Hz yang mana adalah wilayah yang cukup sempit. Kabel itu sendiri memiliki potensi untk membawa frekuensi hingga beberapa megahertz. Dengan membatasi frekuensi yang dibawa melalui kabel telepon, sistem telepon dapat mengemas sejumlah kabel dalam bentuk yang kecil tanpa harus berinterferensi satu sama lainnya. Data digital ADSL dapat menggunakan kapasitas jalur telepon dengan aman. ADSL adalah teknologi yang terpengaruh oleh jarak. Sejalan dengan bertambah jauhnya pelanggan dari sentral ADSL, kualitas sinyal menurun dan kecepatan juga turun. Batas terjauh untuk ADSL adalah 5,5 km.
SUARA DAN DATA
Ada dua standar ADSL. Pertama adalah CAP (Carrierless Amplitude Phase) dan kedua adalah DMT (Discrete Multi Tone).
Pada CAP, suara percakapan dibawa pada frekuensi 0 sampai 4.000 Hz. Kanal upstream dibawa pada frekuensi 25.000 sampai 160.000 Hz. Kanal downstream mulai dari 240.000 Hz dan seterusnya, maksimum sampai kurang lebih 1.500.000 Hz. Pemisahan frekuensi dimaksudkan meminimalkan kemungkinan interferensi antar kanal.
DMT juga membagi sinyal menjadi beberapa kanal terpisah tetapi tidak menggunakan dua kanal untuk upstram dan downstream data. Sebaliknya, DMT membagi data menjadi 247 kanal terpisah, masing-masing selebar 4.000 hz. Setiap kanal dimonitor dan bila qualitasnya terganggu, sinyalnya dipindahkan ke kanal lain. Sistem ini secara konstan memindahkan sinyal di antara kanal-kanal, selalu mencari kanal terbaik untuk mengirim dan menerima data. Beberapa kanal bawah digunakan sebagai kanal dua arah, upstream dan downstream. Ini membuat DMT lebih rumit untuk diterapkan namun memberikan fleksibilitas yang tinggi terhadap jaringan dengan kualitas yang bervariasi.
PERALATAN
Peralatan menggunakan dua buah alat, satu di sisi pelanggan (disebut CPE, Customer Premised Equipment) dan satu lagi di sisi Telkom. Di sisi pelanggan harus ada penerima DSL (modem ADSL atau router ADSL). Di sisi Telkom terdapat ADSL multiplexer (disebut DSLAM, Digital Subscriber Line Access Multiplexer) untuk menerima sambungan dari pelanggan. DSLAM mengumpulkan koneksi dari pelanggan-pelanggan dan meneruskannya melalui sebuah jalur kecepatan tinggi ke ISP. DSLAM dapat juga menyediakan fungsi tambahan termasuk routing IP address. ADSL memberikan jalur tersendiri dari pelanggan hingga ke DSLAM yang berarti pelanggan tidak akan merasakan turunnya unjuk kerja apabila terjadi penambahan pelanggan.
VARIAN DSL (xDSL)
· IDSL - ISDN DSL
· SDSL - Symmetric DSL
· VoDSL - Voice over DSL
· HDSL - High-bit-rate DSL
PRO DAN KONTRA
Keunggulan ADSL:
· Pelanggan tetap dapat menggunakan pesawat teleponnya
selagi koneksi berjalan.
· Kecepatan tinggi (hingga 512 Kbps downstream untuk Telkom MMA).
· Tidak harus menyediakan jalur baru, pelanggan dapat
menggunakan jalur telepon yang sudah ada.
Kekurangan ADSL:
· Terlalu jauh dari STO akan menurunkan kualitas
sambungan dan menurunkan kecepatan.
· Kabel tembaga tua dapat menurunkan kualitas sambungan
dan menurunkan kecepatan.
· Koneksi asimetris berarti waktu upload akan lebih lama daripada download.
· Layanan ini tidak terdapat di semua wilayah.
4 comments:
keren nih infonya...
terusin ya..
banyak sekali membantu nih...
ada yang sudah pernah coba pasang????
infrastruktur lagi dipersiapkan telkom.. tunggu tanggal mainnya :)) :)) :))
mantaff gan ! :X
Post a Comment