Mahal atau Murahkah Internet di Indonesia ?
Mahal memang relatif. Internet di Indonesia memang masih lebih murah dibandingkan dengan di Inggris. Akses Internet di sana berkisar Rp.90.000,— per jam (sumber=e-life style MetroTV). Namun itu tidak bisa menjadi patokan, karena rata-rata penghasilan di Inggris jauh lebih besar dibandingkan dengan negara kita.
Sebenarnya Internet di Indonesia bisa menjadi lebih murah lagi. Syaratnya cuma dua.
* Tidak ada monopoli untuk TELKOM
* Membudayakan konten lokal
Sebetulnya telkom sendirilah yang mengkebiri perkembangan Internet di Indonesia. Bagaimana tidak, coba kita lihat salah satu contohnya. Akses Internet ADSL. Untuk provider lain diwajibkan membayar fee ke telkom Indonesia. Sehingga biaya yang harus dibayar pelanggan = biaya untuk provider + biaya untuk Telkom. Besaran fee Telkom untuk aktifasi Rp.150.000,— dan bulanannya Rp.200.000,-. Bisa anda lihat di Indonet, Centrin, dll. Dengan adanya kewajiban ini, tentu saat ini pilihan Internet ADSL termurah hanya Telkom Speedy.
Mahalnya Bandwith. Inilah kendala kedua. Karena Akses Internet di Indonesia mayoritas tertuju pada Amerika. Sedangkan harga bandwith itu cukup mahal. Hal ini hanya bisa ditekan jika kita menggalakkan konten lokal. Jadi, jika anda memiliki WebSite, WebBlog, dll, sebaiknya memilih hosting yang servernya berada di Indonesia. Selain mempercepat akses, jika terjadi gempa serupa taiwan yang memutuskan koneksi Indonesia beberapa minggu, WebSIte anda masih bisa diakses oleh masyarakat Indonesia.
Karena tidak ada pilihan lain, hari ini saya berlangganan Telkom Speedy.
Dan untuk hosting, jika kontrak dengan hosting yang lama sudah habis, kami (Agam, Qzoners, Pandu, SKI FKG, Ensiklopedia Islami) akan pindah ke server Indonesia. InsyaAllah.
JAKARTA (Bisnis.com): Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menjamin tidak akan menaikkan harga bandwidth Internet ke pelanggan, termasuk warung Internet meski krisis ekonomi tengah melanda dunia.
“Hingga saat ini saya pastikan harga bandwidth tidak akan naik sehingga secara otomatis harga Internet juga masih tetap,” ujar Ketua APJII Sylvia W. Sumarlin kepada bisnis.com hari ini.
Hal yang sama dikemukakan pemilik PJI terbesar di Bandung, Melsa.net Heru Nugroho bahwa pihaknya masih berusaha mempertahankan harga yang saat ini diberikan ke pelanggan.
Dengan adanya hal tersebut, maka dipastikan industri warung Internet ternyata tidak tersentuh dampak krisis mengingat penyelenggara jasa Internet belum menaikkan harga bandwidth.
Bandwidth merupakan komponen utama dari warnet dan memiliki kontribusi sekitar 30% bagi operasional usaha kecil menengah tersebut.
Ketua Asosiasi Warnet Indonesia (Awari) Irwin Day mengungkapkan di sisi warnet tidak ada perubahan pada harga bandwidth sampai hari ini.
“Malah kecenderungan adalah dengan harga sama mendapatkan bandwidth lebih lebar. contoh di Speedy yang dulu 384kbps saat ini sudah 1 Mbps dengan harga yang sama,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, PJI seperti Biznet menjual layanan 1 Mbps serat optiknya dengan Rp1,7 juta yang merupakan harga yang sangat terjangkau bagi warnet.(api)
5 comments:
Memang pokoknya inet di Indonesia, MAHAL...
mending hotspotan ajah, trus nyari yang gratis. bener gak?? :D
Hotspotan dimana ? area hotspot milik telkom yang dulu free sekarang sudah pakai prepaid alias ndak gratis lagi :)) :)) :))
Kalo di kampus/ sekolahan mungkin masih gratis..
Saran saya: kalo masih pake speedy, mending daftar paket yang murah...seperti paket NU( per bulan cuma 50 ribu selama 1 tahun)
kita do'akan aja supaya pejabat2 yg ada di telkom dan indosat sadar, sehingga kembali kejalan yg benar....
Setuju banget sama pemikiran anda.
ijin share ya Bro, biar lebih banyak peduli sama monopli internet di Indonesia
May your day be as delightful as finding a hidden stash of chocolates!
My Site:Kubet
Post a Comment