Tehnologi komputer semakin canggih aja, bentar lagi Sony, perusahaan elektronik terkemuka akan meluncurkan laptop 3D. Laptop ini dilengkapi dengan tombol 3D dan kacamata active shutter. Prototipe ini menggunakan teknologi serial frame yang kualitas tiga dimensi yang bagus. "Akan diluncurkan pada musim semi nanti," ujar CEO Sony Howard Stinger dalam acara tersebut. Bagi para gamer hal ini merupakan kabar yang sangat menggembirakan, mereka bisa main game-game 3 dimensi di lapoto 3D Sony.
Prototipe laptop itu sudah diperlihatkan Sony pada pameran elektronik Internationale Funkausstellung (IFA) 2010 yang dihelat di Berlin, Jerman. Terdapat tombol "3D" pada tubuh laptop untuk mengaktifkan mode 3D. Jika pengguna ingin melihat layar dalam keadaan normal, tinggal matikan saja tombol tersebut.
Portofolio serba 3D, termasuk laptop akan menjadi unggulan vendor elektronik Sony. Perusahaan ini memperlihatkan prototipe laptop Game dan video 3D-nya saat IFA Elecronics show di Berlin.
Laptop tersebut akan menggunakan teknologi IR Blaster yang secara tertanam di dalamnya untuk mensinkronkan dengan kacamata Bravia Shutter. Prototipe yang ditunjukkan saat itu mempunyai display 16 inci dengan kerangka seri F. Terlihat cukup bagus dengan sebuah kemampuan 3D LCD 240Hz.
Sony bergerak cepat di teknologi 3D termasuk produk terbarunya, televisi. Beberapa teknologi 3D yang juga diumumkan dalam acara tersebut seperti Blu-ray HD DVD player, Playstation 3 game console termasuk beberapa jenis 3D seperti Major League Baseball, mortal Kombat, Virtual tennis,4, Killzone3 dan lainnya.
Analis IDC mengatakan pasar laptop 3D pada saat ini terbatas pada aficionados dan produk sejenis, 3D pada umumnya, mempunyai jalan panjang sebelum menjadi mainstrim," ujar Shim.
Kehadiran teknologi layar 3D pada laptop memunculkan kemungkinan pengembang aplikasi 3D pihak ketiga. Shim mencatat hal ini seperti telur dan ayam, dimana pengembang akan segan mengembangkan hal yang belum ada atau barang kecil terinstal, kemungkinana akan dipecahkan dengan mengoprek piranti lunak berbasis 3D. Sony telah memulainya dengan game dan menduga perusahaan lain sejenis tertarik dalam tantangan platform tersebut dan mulai mengembangkannya.
Shim juga menjelaskan teknologi 3D lebih mudah diimplementasikan pada sebuah notebook atau laptop ketimbang desktop. Karena monitor harus mempunyai kemampuan 3D seperti komputer. "Saya kira kita semua akan melihat all in one pc terlihat muncul dengan 3D," ujarnya.
Direktur Progam untuk pengembangan aplikasi IDC Al Hilwa, kurang berharap pada prospek teknologi 3D bisa meningkat popularitasnya sepanjang masih menyertakan kacamata sebagai bagian dari laptop."Sebuah ketidaknyamanan ketika harus membawa lebih dari satu benda, kacamata,"ujarnya.
Portofolio serba 3D, termasuk laptop akan menjadi unggulan vendor elektronik Sony. Perusahaan ini memperlihatkan prototipe laptop Game dan video 3D-nya saat IFA Elecronics show di Berlin.
Laptop tersebut akan menggunakan teknologi IR Blaster yang secara tertanam di dalamnya untuk mensinkronkan dengan kacamata Bravia Shutter. Prototipe yang ditunjukkan saat itu mempunyai display 16 inci dengan kerangka seri F. Terlihat cukup bagus dengan sebuah kemampuan 3D LCD 240Hz.
Sony bergerak cepat di teknologi 3D termasuk produk terbarunya, televisi. Beberapa teknologi 3D yang juga diumumkan dalam acara tersebut seperti Blu-ray HD DVD player, Playstation 3 game console termasuk beberapa jenis 3D seperti Major League Baseball, mortal Kombat, Virtual tennis,4, Killzone3 dan lainnya.
Analis IDC mengatakan pasar laptop 3D pada saat ini terbatas pada aficionados dan produk sejenis, 3D pada umumnya, mempunyai jalan panjang sebelum menjadi mainstrim," ujar Shim.
Kehadiran teknologi layar 3D pada laptop memunculkan kemungkinan pengembang aplikasi 3D pihak ketiga. Shim mencatat hal ini seperti telur dan ayam, dimana pengembang akan segan mengembangkan hal yang belum ada atau barang kecil terinstal, kemungkinana akan dipecahkan dengan mengoprek piranti lunak berbasis 3D. Sony telah memulainya dengan game dan menduga perusahaan lain sejenis tertarik dalam tantangan platform tersebut dan mulai mengembangkannya.
Shim juga menjelaskan teknologi 3D lebih mudah diimplementasikan pada sebuah notebook atau laptop ketimbang desktop. Karena monitor harus mempunyai kemampuan 3D seperti komputer. "Saya kira kita semua akan melihat all in one pc terlihat muncul dengan 3D," ujarnya.
Direktur Progam untuk pengembangan aplikasi IDC Al Hilwa, kurang berharap pada prospek teknologi 3D bisa meningkat popularitasnya sepanjang masih menyertakan kacamata sebagai bagian dari laptop."Sebuah ketidaknyamanan ketika harus membawa lebih dari satu benda, kacamata,"ujarnya.
0 comments:
Post a Comment