Cek Power Supply


Dengan perkembangan komputer yang semakin canggih dan dinamis, power supply merupakan komponen komputer yang tidak boleh disepelekan. Berikut ini penyakit komputer yang disebabkan oleh power supply drop.


1. Komputer sering Hang sendiri.
2. USB port menjadi tidak berfungsi.
3. Kadang-kadang komputer restart sendiri.
4. Komputer nyala tampil di monitor tapi harddisk tidak terdeteksi di BIOS.

Caranya Cek Power Supply ATX
:

  1. Siapkan power supply yang akan dicek
  2. Siapkan clip kertas yang telah diluruskan
  3. Cari kabel yang berwarna hijau dan hitam, kemudian hubungkan dengan menggunakan klip kertas tersebut.
  4. Colokkan kabel powernya ke listrik PLN.
  5. Kalau Kipas Power Suplly berputar berarti power supply nyala dan sebaliknya.
  6. Akan tetapi Kipas Power Suplly berputar belum tentu menandakan bahwa power supply itu bagus, karena ada banyak kasus power supply ATX itu mengalami arus/daya drop sehingga ketika disambungkan ke mainboard dan di bebani dengan harddisk, Komputer tetap tidak nyala / mati tapi kondisi fan masih berputar. Kondisi inilah yang dinamakan Power Supply Ngedrop.


Jika artikel ini bermanfaat silahkan tulis email anda:


Delivered by FeedBurner

Klik disini untuk melanjutkan »»

Recovery File MS.Office yang terinfeksi Virus

Beberapa waktu lalu file dokumen ( Ms Word dan Excel ) teman-teman disini terkena virus. Setiap dibuka folder yang berisi file ber-ekstensi *.doc dn *.xls maka file tersebut akan berubah menjadi virus ( ber-ekstensi *.exe ) dan jika dipaksa dibuka dengan word/excel maka tampilannya akan kacau balau. Akhirnya beberapa teman menghapus file tersebut, yang sebenarnya merupakan file yang cukup penting. Karena ukuran dan ciri virus ( signature ) tidak tetap, maka berbagai anti virus yang sudah dicoba tidak bisa mendeteksi, walau dengan update terbaru. Tips dan Triks membersihkan virus di dokument MS.Office.


Setelah melihat sendiri file yang terinfeksi virus, sebenarnya si pembuat virus tidak terlalu “jahat”, karena dokumen itu masih bisa di selamatkan 100%. Virus itu hanya menambahkan file dokumen ke dalam dirinya sendiri sehingga ukurannya berbeda-beda sesuai dengan ukuran file.

Terus bagaimana cara menyelamatkan dokumennya ?

* Buka file yang terinfeksi virus dengan aplikasi Hex Editor, jika belum punya silahkan download http://ebsoft.web.id/?dl=28 ( 180 KB), mungkin free Hex editor yang terkecil, karena hanya 82 KB tapi dengan berbagai fasilitas dan bahkan source codenya disertakan.
* Buka juga file *.doc atau *.xls yang tidak terkena virus (jika tidak ada silahkan membuat file doc atau xls baru ) dengan hexapad.
* Ada tiga bagian di tampilan hexapad. Mulai dari kiri adalah offset ( alamat kode ), Kode ( dalam bilangan Hexadesimal ) dan paling kanan adalah kode dalam text.
* Coba perhatikan awal kode antara file yang terinfeksi virus dan yang asli. File yang terinfeksi diawali dengan kode hex = 4D 5A … ( text : MZ …) dan file asli Hex = D0 CF 11 E0 A1 … (ÐÏ.ࡱ.á … ). Masing-masing merupakan bagian dari header file yang selalu sama. kode MZ untuk file seperti *.exe dan *.dll.
* Karena header file asli sudah tahu, maka selanjutnya tinggal mencari kode D0 CF 11 E0 A1 ( sepertinya 3 kode awal sudah cukup ) di file yang terinfeksi virus. caranya buka pencarian ( Ctrl+F) dan isikan di bagian Kode nilai D0 CF 11 E0 A1 ( beri spasi antar kode ). dan klik search.
* Setelah ditemukan maka itulah awal file doc atau xls-nya. Tinggal memilih kode mulai dari kode sebelum D0 CF … sampai awal kode dan hapus. Kemudian save as dengan ekstensi yang sesuai doc / xls.


Langkah-langkah diatas dapat dilakukan jika file yang terinfeksi tidak banyak, tetapi jika filenya banyak tentu sangat menyita waktu. Misalnya ketika disini file yang terinfeksi 200 lebih, maka diperlukan tool/ program khusus untuk merecovery file tersebut

Tool tersebut sudah tersedia, download disini
Ukuran File-nya 27 KB


Klik disini untuk melanjutkan »»

Teknik pengkabelan UTP RG-45


Pengkabelan Unshielded Twisted Pair menggunakan sebuah modul Registered Jack (RJ) yang disebut RJ-45. Trick yang perlu dipahami adalah untuk memastikan bahwa, kita menghubungkan warna yang tepat pada pin RJ-45 yang tepat pula. Terdapat beberapa konsensus yang mengatur urutan pemasangan kabel, yaitu : 568A, 568B atau 258A.


Semuanya merupakan konsensus yang menjelaskan, kabel mana harus pergi ke pin yang mana. Hal pertama yang harus diketahui bahwa 8 kabel diartikan sebagai 4 buah pairs. Dan tidak perduli standard mana yang akan dipakai, setiap pair selalu berwarna dasar yang sama. Standar yang dipakai untuk kawasan asia adalah EIA/TIA 568 B, memiliki susunan kabel sebagai berikut :


Perbedaan penggunakan type crimpe :

* PC - Router/Hub/Switch : Straight
* Hub - Router : Straight
* PC - PC : Cross
* Router -Router : Cross / Straight
* Hub - Hub : Cross

A. Straight

Kabel "A" dan Kabel "B"
Kedua ujung kabel dibuat sama persis urutannya seperti pada gambar disamping.

Urutannya adalah:

1.Putih-orange... 2.Orange

3.Putih-hijau... 4.Biru

5.Putih-biru... 6.Hijau

7.Putih-coklat... 8.Coklat


B. Crossover

Kabel "A"
Sedangkan pada pembuatan kabel PC-to-PC, kita menggunakna urutan yg berbeda pada salah satu Kabel..

Pada ujung Kabel "A" Urutannya adalah:

1.Putih-orange... 2.Orange

3.Putih-hijau... 4.Biru

5.Putih-biru... 6.Hijau

7.Putih-coklat... 8.Coklat


Pada ujung Kabel "B"

Urutannya adalah:

1.Putih-hijau... 2.Hijau

3.Putih-orange... 4.Biru

5.Putih-biru... 6.Orange

7.Putih-coklat... 8.Coklat

Atau cara singkanya sama seperti membuat urutan pada ujung kabel "A" hanya saja urutan no.1 dirubah menjadi no.3 dan no.2 menjadi no.6


3. Masukkan ujung2 kabel dengan cara mendorong hingga mentok pada ujung bagian dalam RJ-45

4. Gunakan crimping tool untuk memasang RJ-45. Masukkan pada lubang RG-45 (bagian paling besar) dan jepit hingga terdengar suara "klik".

5. Test kabel dengan cable tester. Jika kedelapan lampu led menyala bergantian sesuai urutannya, berarti sudah tersambung dengan baik.

Jika artikel ini bermanfaat silahkan tulis email anda:


Delivered by FeedBurner


Klik disini untuk melanjutkan »»
 

Followers

Komentar Baru

Support by | Allianz